Jumat, 15 Juni 2012
INDONESIA
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan
berada di antara benuaAsia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487
pulau [5] [6], oleh karena itu ia disebut juga
sebagai Nusantara ("pulau luar", di samping Jawa yang
dianggap pusat).[7] Dengan
populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,[8] Indonesia
adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpendudukMuslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi
bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,
dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta.
Indonesia berbatasan denganMalaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan
dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalahSingapura, Filipina, Australia,
dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan
Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya.
Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad
ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan
dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaanHindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti
para pedagang yang membawa agama Islam,
serta berbagai kekuatan Eropayang
saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa
era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawahpenjajahan Belanda,
Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat
berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi,
separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah
grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional
Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"),
berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan
wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkatkeanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga anggota dari PBB dan
satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965,
dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai
anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada
tanggal 28 September 1950.
Selain PBB,
Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC, OKI, G-20 dan akan
menjadi anggota dari OECD.
Etimologi
Lihat
pula: Sejarah nama Indonesia
Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata
dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau".[9] Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia
kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama
ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.[10] Pada tahun 1850, George Earl,
seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan
istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau
Kepulauan Melayu".[11] Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.[12] Namun, penulisan akademik Belanda di mediaHindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam
novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik
terhadap kolonialisme Belanda).[7]
Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada
lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia
menggunakannya untuk ekspresi politik.[7] Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen
Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia
mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau pada tahun 1913.[10]
Sejarah
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Sejarah
Indonesia
Lihat
pula: Sejarah
Nusantara
[sunting]Sejarah awal
Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang
oleh antropolog juga dijuluki "Manusia Jawa",
menimbulkan dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada
antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu.[13] Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas penduduk pada
saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan.
Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak
ke wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan.[14] Kondisi tempat yang ideal bagi pertanian, dan
penguasaan atas cara bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM,[15] menyebabkan banyak perkampungan, kota, dan
kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik pada abad pertama masehi.
Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan laut internasional dan
antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran antara India dan Cina selama
beberapa abad.[16] Sejarah Indonesia selanjutnya mengalami
banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.[17]
Sejak abad
ke-1 kapal dagang Indonesia telah berlayar jauh, bahkan sampai ke Afrika. Sebuah bagian dari
relief kapal di candi Borobudur, k. 800 M.
Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan
terbentuk di pulau Kalimantan, Sumatra, dan Jawa sejak abad ke-4 hingga abad ke-14. Kutai,
merupakan kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Di wilayah barat pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan Tarumanegara.
Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada abad
ke-7 muncul kerajaan Malayu yang berpusat di Jambi,
Sumatera. Sriwijaya mengalahkan Malayu dan muncul sebagai
kerajaan maritim yang paling perkasa di Nusantara. Wilayah kekuasaannya
meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu, sekaligus mengontrol perdagangan
di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan.[18] Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara abad ke-8
dan ke-10 wangsa Syailendra dan Sanjaya berhasil mengembangkan kerajaan-kerajaan
berbasis agrikultur di Jawa, dengan peninggalan
bersejarahnya seperti candi Borobudur dan candi Prambanan. Di akhir abad
ke-13, Majapahit berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah
pimpinan mahapatihGajah Mada, kekuasaannya meluas sampai hampir meliputi wilayah
Indonesia kini; dan sering disebut "Zaman Keemasan" dalam sejarah
Indonesia.[19]
Kedatangan pedagang-pedagang Arab dan Persia melalui Gujarat, India, kemudian membawa
agama Islam. Selain itu
pelaut-pelaut Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah
menyinggahi wilayah ini pada awal abad ke-15.[20] Para pedagang-pedagang ini juga menyebarkan
agama Islam di beberapa wilayah Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267, merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Kolonialisme
Indonesia juga merupakan negara yang dijajah oleh banyak negara Eropa dan juga Asia,
itu disebabkan Indonesia sejak zaman dahulu merupakan negara yang kaya akan
hasil alamnya yang melimpah, hingga membuat negara-negara Eropa tergiur untuk menjajah dan bermaksud
menguasai sumber daya alamnya untuk pemasukan bagi negaranya, Negara-negara
yang pernah menjajah diantaranya adalah;
§ Spanyol pada tahun 1521,
hanya Sulawesi Utara, tetapi berhasil diusir pada
tahun 1692.
§ Perancis secara tidak langsung menguasai Jawa
pada periode 1806-1811 karena Kerajaan Belanda takluk kepada kekuatan Perancis.
Ketika Louis Bonaparte adik Napoleon
Bonaparte naik takhta
Belanda pada tahun 1806, maka secara otomatis jajahan Belanda jatuh ke tangan
Perancis. Periode ini berlangsung pada pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem
Daendelspada tahun 1808-1811. Berakhir pada tahun 1811 ketika
Inggris mengalahkan kekuatan Belanda-Perancis di pulau Jawa.
§ Inggris pada
tahun 1811,
sejak ditandatanganinya Kapitulasi
Tungtang yang salah
satunya berisi penyerahan Pulau Jawa dari Belanda kepada Inggris, Pada tahun 1814 dilakukanlah KonvensiLondon yang isinya pemerintah Belanda berkuasa kembali atas wilayah jajahan Inggris di
Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816,
pemerintahan Inggris di
Indonesia secara resmi berakhir..
§ Jepang pada tahun 1942,
hanya 3,5 tahun, dan berakhir pada tahun 1945,
sejak kekalahan Jepang kepada sekutu.
Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka menemukan beberapa kerajaan
yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi mendominasi perdagangan
rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Sunda Kelapa,
tapi dapat diusir dan bergerak ke arah timur dan menguasai Maluku.
Pada abad ke-17, Belandamuncul
sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan Britania Raya dan Portugal (kecuali untuk koloni mereka, Timor Portugis). Pada masa itulah agama Kristenmasuk
ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal sebagai 3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel.[21] Belanda
menguasai Indonesia sebagai koloni hingga Perang Dunia II, awalnya melalui VOC,
dan kemudian langsung oleh pemerintah Belanda sejak awal abad ke-19.
Johannes van den
Bosch, pencetusCultuurstelsel.
Di bawah sistem Cultuurstelsel (Sistem Penanaman) pada abad
ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya
menghasilkan keuntungan bagi Belanda yang tidak dapat dihasilkan VOC. Pada masa
pemerintahan kolonial yang lebih bebas setelah 1870,
sistem ini dihapus. Setelah 1901 pihak Belanda memperkenalkan Kebijakan Beretika,[22] yang termasuk reformasi politik yang
terbatas dan investasi yang lebih besar di Hindia-Belanda.
Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh Jerman, Jepang menguasai Indonesia. Setelah
mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa para pejuang
Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia mengerahkan
prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad
Hatta, KH. Mas Mansur,
dan Ki Hajar
Dewantara diberikan
penghargaan oleh Kaisar
Jepang pada tahun
1943.
[sunting]Indonesia merdeka
Soekarno,
presiden pertama Indonesia.
Pada Maret 1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk
kemerdekaan Indonesia. Setelahperang Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah
tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir masing-masing menjabat sebagai
presiden, wakil presiden, dan perdana menteri. Dalam usaha untuk menguasai
kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini
kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (Politionele
Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer.[23] Belanda
akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada 27 Desember1949 sebagai negara federal yang disebut Republik
Indonesia Serikat setelah
mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama Amerika Serikat. Mosi Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950,
menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan
Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad
Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai
mengikuti sekaligus merintis gerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih
dekat dengan blok sosialis, misalnya Republik Rakyat
Cina dan Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi saksi
terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga, Malaysia ("Konfrontasi"),[24] dan
ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada
tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6 orang jenderal dan sejumlah perwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru
yang menyebut dirinya Orde Baru yang
segera menuduh Partai Komunis
Indonesia sebagai otak
di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah
serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham sosialis-komunis.
Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di
bawah Presiden Soekarno.
Jenderal Soeharto menjadi presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk mengamankan negara
dari ancaman komunisme.
Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto
berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis
dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar
negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabutkewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa
kekuasaan Soeharto dinamakan Orde Baru, sementara masa pemerintahan
Soekarno disebutOrde Lama.
Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal dan
berhasil mendatangkan investasi luar negeri yang besar untuk masuk ke
Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata.
Pada awal rezim Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia
disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas
California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley".[25] Namun, Soeharto menambah kekayaannya
dan keluarganya melalui praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa
turun dari jabatannya setelah aksi demonstrasi besar-besaran
dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun 1998.
Dari 1998 hingga 2001, Indonesia mempunyai tiga presiden: Bacharuddin
Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati
Sukarnoputri. Pada tahun 2004 pemilu satu
hari terbesar di dunia[26] diadakan dan dimenangkan oleh Susilo Bambang
Yudhoyono.
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik
dan pertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan
beberapa daerah berusaha untuk mendapatkan kemerdekaan, terutama Papua. Timor Timur akhirnya
resmi memisahkan diri pada tahun 1999 setelah 24 tahun bersatu dengan
Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.
Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda
dua gempa bumi besar
yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi
Samudra Hindia 2004 dan Gempa bumi
Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di
Yogyakarta dan tsunami yang menghantam Pantai
Pangandaran dan
sekitarnya, serta banjir lumpur di Sidoarjo pada 2006 yang tidak kunjung
terpecahkan.
[sunting]Politik
dan pemerintahan
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Politik Indonesia
Gedung
MPR-DPR
Istana
Negara, bagian dari Istana Kepresidenan Jakarta.
Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis.
Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia
didasarkan pada Trias Politikayaitu
kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
MPR pernah menjadi lembaga
tertinggi negara unikameral, namun setelah amandemen ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi,
dan komposisi keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945,
yaitu sejak 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang
terdiri dari 560 anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) yang
merupakan wakil rakyat melalui Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) yang
merupakan wakil provinsi dari jalur independen.[27] Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik untuk masa jabatan lima
tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri.
MPR saat ini diketuai oleh Taufiq Kiemas. DPR saat ini diketuai olehMarzuki Alie, sedangkan DPD saat ini diketuai
oleh Irman Gusman.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet.
Kabinet di Indonesia adalah Kabinet
Presidensial sehingga
para menteri bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai
politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang
Yudhoyono yang diusung
oleh Partai Demokrat juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya
untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga
legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh
menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli
dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD
1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah
Konstitusi, termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun
demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
[sunting]Pembagian
administratif
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Provinsi
Indonesia
Indonesia saat ini terdiri dari 33 provinsi,
lima di antaranya memiliki status yang berbeda. Provinsi dibagi menjadi 399 kabupaten dan 98 kota yang dibagi lagi menjadi kecamatan dan lagi menjadikelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon,
atau istilah lain yang diakomodasi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Tiap provinsi memiliki DPRD
Provinsi dan gubernur;
sementara kabupaten memiliki DPRD
Kabupaten dan bupati;
kemudian kota memiliki DPRD Kota dan walikota;
semuanya dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu dan Pilkada.
Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat DPR Kabupaten atau Kota, karena
Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah daerah otonom.
Provinsi Aceh, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Papua Barat, dan Papua memiliki hak istimewa legislatur yang
lebih besar dan tingkat otonomi yang lebih tinggi dibandingkan provinsi
lainnya. Contohnya, Aceh berhak membentuk sistem legal sendiri; pada tahun
2003, Aceh mulai menetapkan hukum Syariah.[28] Yogyakarta
mendapatkan status Daerah Istimewa sebagai pengakuan terhadap peran penting
Yogyakarta dalam mendukung Indonesia selama Revolusi.[29] Provinsi Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya,
mendapat status otonomi khusus tahun 2001.[30] DKI Jakarta, adalah daerah khusus ibukota
negara. Timor Portugis digabungkan ke dalam wilayah Indonesia
dan menjadi provinsi Timor Timur pada
1979–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.[31]
Provinsi di Indonesia dan ibukotanya
§
Aceh - Banda Aceh
§
Sumatera Utara - Medan
§
Sumatera Barat - Padang
§
Jawa Barat - Bandung
§
Jawa Tengah - Semarang
§
Jawa Timur - Surabaya
|
§
Sulawesi Utara - Manado
§
Sulawesi Tengah - Palu
§
Sulawesi Barat - Mamuju
§
Maluku Utara - Sofifi
§
Papua Barat - Manokwari
|
[sunting]Geografi
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Geografi
Indonesia
Lihat pula: Peta
Asia dan Jumlah pulau di
Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara[32] yang memiliki 17.504 pulau besar dan
kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni[33], yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis.
Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah
1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya
adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia
terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan
luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan
luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papuadengan luas 421.981 km². Batas wilayah
Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 mil
laut serta zona
ekonomi eksklusif: 200 mil
laut,[34] searah penjuru mata angin, yaitu:
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km[33], Singapura, Filipina,
dan Laut Cina
Selatan
|
|
Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra
Indonesia
|
|
Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km[33], Timor Leste, dan Samudra Pasifik
|
[sunting]Sumber daya alam
Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas
alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas,
dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari
tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar
7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan
lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km[35]
[sunting]Pendidikan
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Pendidikan di
Indonesia
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945 pasal
31 ayat 4 dan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, bahwa pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah mesti
mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD diluar gaji pendidik dan biaya
kedinasan. Namun pada tahun 2007 alokasi yang disediakan tersebut baru
sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand dan Filipina yang telah mengalokasikan anggaran
untuk pendidikan lebih dari 28 %[36].
[sunting]Ekonomi
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Indonesia
Peta yang
menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto per kapita provinsi-provinsi
Indonesia pada tahun 2008 atas harga berlaku. PDRB per kapita provinsi Kalimantan Timurmencapai Rp.100 juta manakala
PDRB per kapita Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara
Timur kurang dari Rp.5
juta.
██ Lebih dari Rp.100 juta██ Rp.50 juta ++ - Rp.100 juta██ Rp.40 juta ++ - Rp.50 juta██ Rp.30 juta ++ - Rp.40 juta
|
██ Rp.20 juta ++ - Rp.30 juta██ Rp.10 juta ++ - Rp.20 juta██ Rp.5 juta ++ - Rp.10 juta██ Kurang dari Rp.5 juta
|
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik
Indonesia (ORI) yang
menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi
Rupiah.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya
mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan
nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur
tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat
banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya
ketidakstabilan pada ekonomi negara.[37]
Uang rupiah.
Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang
bertujuan menekan inflasi,
menstabilkan mata uang, penjadualan ulanghutang luar
negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.[37] Pada
era tahun 1970-an harga minyak bumi yang
meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan
ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.[37] Reformasi
ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa
deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,[37] selanjutnya
mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi
ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997[38] Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran
pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu,[39] yang disertai pula berakhirnya masa
Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Gedung
pusat Bank Indonesia.
Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB
Indonesia tahun 2004
dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut.[40] Namun demikian, dampak pertumbuhan itu
belum cukup besar dalam memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.[41][42] Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8%
masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0%
masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.[43]
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa,
termasuk minyak mentah, gas
alam, timah, tembaga,
dan emas.
Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia
telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama
termasuk beras, teh, kopi,rempah-rempah, dan karet.[44] Sektor
jasa adalah penyumbang
terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor
industri menyumbang
40,7%, dan sektor
pertanian menyumbang
14,0%.[45] Meskipun demikian, sektor pertanian
mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3%
dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya
sektor industri sebesar 18,8%.[46]
Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya
yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih
menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan
olehkorupsi yang
merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency
International menempatkan
Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi
Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.[47]
[sunting]Peringkat
internasional
Organisasi
|
Nama
Survey
|
Peringkat
|
110 dari 157[48]
|
||
71 dari 111[49]
|
||
103 dari 168[50]
|
||
143 dari 179[51]
|
||
108 dari 177[52]
|
||
51 dari 122[53]
|
[sunting]Demografi
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Demografi
Indonesia
Kepadatan
penduduk Indonesia menurut Sensus 2010
Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi sekitar
206 juta,[54] dan
diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta.[8] 130
juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa yang
merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta berada.[55]Sebagian
besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan
terdapat juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia,
danMikronesia terutama
di Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya
sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut
bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di
antaranya adalah etnis Tionghoa, India,
dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara
melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari
Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa.[56] Angka
ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah melakukan
sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa
dan keturunannya.
Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar
85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk
muslim terbanyak di dunia.[44] Sisanya
beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%), dan lain-lain (0,3%). Selain
agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara resmi mengakui Konghucu.[57]
Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu, namun bahasa resmi negara,
yaitu bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh
sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk
Indonesia.
Kota-kota
besar di Indonesia
|
||||||||
|
Kota
|
Provinsi
|
Populasi
|
|
|
Kota
|
Provinsi
|
Populasi
|
1
|
9.607.787
|
Indonesia |
7
|
1.738.570
|
||||
2
|
2.765.487
|
8
|
1.555.984
|
|||||
3
|
2.394.873
|
9
|
1.455.284
|
|||||
4
|
2.334.871
|
10
|
1.338.663
|
|||||
5
|
2.097.610
|
11
|
1.290.322
|
|||||
6
|
1.798.601
|
12
|
1.137.894
|
[sunting]Kebudayaan
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Budaya Indonesia
[sunting]Pertunjukan
Wayang
kulit warisan budaya
Jawa.
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki
warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan
India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu.
Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan
mitologi Hindu, seperti wayang
kulit yang menampilkan
kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang
berisikan nilai-nilai Islam.
Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukatdan
tari Seudati dari Aceh.
Seni pantun, gurindam,
dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun
lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
[sunting]Busana
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Daftar busana
daerah Indonesia
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia
adalah kerajinan batik.
Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut, Tasikmalaya dan jugaPekalongan.
Kerajinan batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri batiknya.[58] Busana
asli Indonesia dariSabang sampai Merauke lainnya dapat dikenali dari
ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lain baju kurung dengan songketnya dari Sumatera Barat (Minangkabau), kain ulos dari Sumatera Utara (Batak),
busanakebaya, busana khas Dayak di Kalimantan, baju bodo dari Sulawesi Selatan, busana berkoteka dari Papua dan sebagainya.
[sunting]Arsitektur
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur
Indonesia
Lukisan Candi Prambananyang berasal dari masa
pemerintahan Raffles.
Arsitektur
Indonesia mencerminkan
keanekaragaman budaya, sejarah, dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya.
Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa
perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan.
Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India.
Tetapi, Cina, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup dominan.
Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat dilihat melalui
rumah-rumah adat dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap provinsi. Taman Mini
Indonesia Indah, salah satu objek wisata di Jakarta yang menjadi
miniatur Indonesia, menampilkan keanekaragaman arsitektur Indonesia itu.
Beberapa bangunan khas Indonesia misalnya Rumah Gadang, Monumen Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan di Institut
Teknologi Bandung.
[sunting]Olahraga
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Olahraga
Indonesia
Maria Kristin
Yulianti(merah), peraih medaliperunggu pada Olimpiade
Beijing 2008.
Olahraga yang paling populer di Indonesia adalah bulu tangkis dan sepak bola; Liga Super
Indonesia adalah liga
klub sepak bola utama di Indonesia. Olahraga tradisional termasuk sepak takraw dan karapan sapi di Madura. Di wilayah dengan sejarah perang antar
suku, kontes pertarungan diadakan, seperti caci di Flores,
dan pasola di Sumba. Pencak silat adalah
seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri
ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya
diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya
sesuai dengan daerah asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi pada
pria dan olahraga spektator sering berhubungan dengan judi yang ilegal di
Indonesia.[59]
Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet Indonesia
tidak terlalu mengesankan. Di Olimpiade, prestasi terbaik Indonesia diraih pada
saat Olimpiade 1992, dimana Indonesia menduduki
peringkat 24 dengan meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu. Pada era 1960 hingga
2000, Indonesia merajai bulu tangkis. Atlet-atlet putra Indonesia seperti Rudi Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, dan Rexy Mainaky merajai
kejuaraan-kejuaraan dunia. Rudi Hartono yang dianggap sebagai maestro bulu
tangkis dunia, menjadi juara All England terbanyak
sepanjang sejarah. Selain bulu tangkis, atlet-atlet tinju Indonesia juga
mampu meraih gelar juara dunia, seperti Elyas Pical, Nico Thomas[60],
dan Chris John.[61]
[sunting]Seni musik
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Musik Indonesia
Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat
banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik
tradisional termasuk juga keroncong yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu, Jakarta,[62] yang
dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga
musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern
yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda
dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli,
Melayu Riau, dan sebagainya.
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia
memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari
alat musik tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain[63] untuk kepentingan penambahan budaya
dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari
Indonesia. Alat musik
tradisional Indonesia antara
lain meliputi:
§
Angklung
§
Bende
§
Calung
§
Dermenan
§
Gamelan
§
Gandang Tabuik
§
Gendang Bali
|
§
Gondang Batak
§
Gong Kemada
§
Gong Lambus
§
Jidor
§
Kulcapi Batak
§
Kendang Jawa
|
§
Kenong
§
Rebab
§
Rebana
§
Saluang
§
Saron
§
Sasando
|
§
Serunai
§
Seurune Kale
§
Suling Lembang
§
Sulim Batak
§
Suling Sunda
§
Tanggetong
§
Tifa, dan sebagainya
|
[sunting]Boga
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Masakan Indonesia
Beberapa makanan Indonesia: soto ayam, satekerang,
telor pindang, perkedel dan es teh manis.
Masakan
Indonesia bervariasi
bergantung pada wilayahnya.[64] Nasi adalah makanan pokok dan
dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan,
dan ayam adalah bahan yang penting.[65]
Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat perdagangan
antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan
teknik memasak dari bangsa Melayu sendiri, India, Timur tengah, Tionghoa,
dan Eropa.
Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional,
menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan
bangsa Spanyol dan Portugis,
telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak produk dari
dunia baru ke Indonesia.
Sambal, sate, bakso, soto,
dan nasi goreng merupakan
beberapa contoh makanan yang biasa dimakan masyarakat Indonesia setiap hari.[66]Selain disajikan di warung atau restoran,
terdapat pula aneka makanan khas Indonesia yang dijual oleh para pedagang
keliling menggunakan gerobak atau pikulan. Pedagang ini menyajikan bubur ayam, mie
ayam, mi bakso, mi goreng, nasi goreng, aneka macam soto, siomay,
sate, nasi uduk, dan lain-lain.
Rumah makan Padang yang menyajikan nasi Padang, yaitu nasi
disajikan bersama aneka lauk-pauk Masakan Padang, mudah ditemui di berbagai kota
di Indonesia. Selain itu Warung Tegal yang
menyajikan masakan Jawa khas Tegal dengan harga yang terjangkau juga tersebar
luas. Nasi rames atau nasi campur yang
berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di warung nasi di
tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api, pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan
sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai
nasi rames yang berukuran kecil dengan harga murah, nasi kucing sering dijual
di atas angkringan, sejenis warung kaki lima. Penganan kecil semisal kue-kue
banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar
beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu.
[sunting]Perfilman
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Perfilman
Indonesia
Poster
film Tjoet Nja' Dhien (1988), film tentang pahlawan nasional
Indonesia asal Aceh.
Film pertama yang diproduksi pertama kalinya di nusantara adalah
film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng
Kasaroeng dan
dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp pada zaman Hindia Belanda. Film ini dibuat dengan aktor
lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada
tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.
Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Di masa awal kemerdekaan,
sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Di antara sineas yang ada, Usmar Ismail merupakan
salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanya Harta Karun (1949). Namun kemudian film pertama
yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia sebagai negara
berkedaulatan adalah film Darah dan Doa(1950) yang disutradarai
Usmar Ismail. Dekade 1970 hingga 2000-an, Arizal muncul sebagai sutradara film paling
produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196
episode telah dihasilkannya.
Popularitas industri film
Indonesia memuncak
pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,[67] meskipun
kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga
2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat.[67] Film Laskar Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karyaAndrea Hirata menjadi film dengan pendapatan
tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia saat ini.
[sunting]Kesusastraan
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Sastra Indonesia
Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai prasasti
berbahasa Sanskerta pada abad ke-5 Masehi.
Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli yang mengkritik perlakuan Belanda
terhadap Indonesia selama zaman penjajahan Belanda; Muhammad Yamin dan Hamka yang merupakan penulis dan politikus
pra-kemerdekaan;[68] dan Pramoedya Ananta
Toer, pembuat novel Indonesia yang paling terkenal.[69] Selain
novel, sastra tulis Indonesia juga berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil Anwar merupakan penulis puisi Indonesia yang
paling ternama. Banyak orang Indonesia memiliki tradisi lisan yang kuat, yang membantu
mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka.[70] Kebebasan
pers di Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto.
Stasiun televisi termasuk sepuluh stasiun televisi
swasta nasional, dan jaringan daerah yang bersaing dengan stasiun televisi
negeri TVRI. Stasiun radio swasta menyiarkan berita mereka dan
program penyiaran asing. Dilaporkan terdapat 20 juta pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2007.[71] Penggunaan internet terbatas pada
minoritas populasi, diperkirakan sekitar 8.5%.
[sunting]Lingkungan
hidup
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Flora Indonesia dan Fauna Indonesia
Rafflesia
arnoldii bunga
terbesar di dunia, diameternya mencapai 1,3 meter
Komodo, hewan reptil langka khas dari Nusa Tenggara.
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang
tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan
istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk
hidup yang tinggi"[72][73] umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10 persen
tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan
yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 %
dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga
setelah Brasil dan Republik
Demokratik Kongo. [74]
Meskipun demikian, Guinness World
Records pada 2008
pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju
kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8
juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak
kawasan di daerah hilir (pesisir).[75] Menurut catatan Down The Earth, proyek Asian
Development Bank (ADB)
di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara
besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau,
selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik
bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan
harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional
mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan
semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut
dan banjir, terlebih di musim hujan.[76]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar